Capoeira adalah sebuah olahraga bela diri yang dikembangkan oleh para
budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brazil untuk
bekerja di perkebunan-perkebunan besar di Brasil pada sekitar tahun
1500-an. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh
alat-alat musik tradisional, seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu
dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk
menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah
bagi mereka untuk menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam
aktivitas seperti kesenangan dalam pesta yang dilakukan oleh para budak
di tempat tinggal mereka yang bernama senzala. Ketika seorang budak
melarikan diri ia akan dikejar oleh “pemburu” profesional bersenjata
yang bernama capitães-do-mato (kapten hutan).
Capoeira sangat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah bangsa Brasil,
sejarah perbudakan. Pada abad ke 15 dan 16 budak-budak didatangkan dari
Afrika bagian barat. Budak-budak berkulit legam ini menjadi salah satu
komponen produksi produk perkebunan negeri Brasil yang saat itu yang
dijajah bangsa Portugis. Mereka diperlakukan seperti hewan ternak oleh
bangsa Portugis itu. Badan mereka diberi tanda dengan cap besi panas.
Pada masa itu mereka merupakan "komoditas yang berharga" serupa dengan
kopi, gula, vanila. Kekangan belenggu menimbulkan hasrat untuk merasakan
kebebasan. Mereka kemudian mengembangkan teknik bela diri untuk
kepentingan membebaskan diri. Latihan dilakukan secara
sembunyi-sembunyi, dan sarana penyamaran yang paling baik adalah tarian.
Karena di Negara Afrika tarian merupakan bentuk ekspresi yang paling
popular, maka para budak berlatih teknik serangan dan elakan Capoeira
diiringi dengan musik, nyanyian, dan tarian.
Capoeira sendiri adalah nama tanaman semak belukar di sekitar mereka dan
Angola adalah nama negara yang diyakini sebagai asal kelompok budak
pertama yang datang ke Brasil. Hingga kini Capoeira terbagi kedalam dua
aliran besar, Capoeira de Angola dan Capoeira Regional. Masing-masing
memiliki karakteristik sendiri. Pada tahun 1890 Capoeira dilarang oleh
pemerintah Brazil. Hingga akhirnya pada tahun 1928 Manoel dos Reis
Machado (Master Bimba) memperkenalkan EoLuta Regional Baiana. Sebuah
campuran antara Capoeira de Angola dengan Batuque (Capoeira jalanan).
Belakangan aliran ini terus berkembang dan dikenal dengan Capoeira
Regional. Kini Capoeira tak lagi dikenal sekedar sebagai sistem bela
diri. Capoeira kemudian diakui sebagai aset nasional berupa tarian,
olahraga, permainan sekaligus sebuah ekspresi seni akan kemerdekaan.
Kalau kita perhatikan, teknik bela diri Capoeira sangat sedikit
menggunakan tangan. Menurut perkiraan hal ini disebabkan oleh
tangan-tangan para budak di belenggu rantai. Karena itu Capoeira banyak
mengembangkan teknik-teknik menggunakan kaki. Fu Kiau, seorang ilmuwan
dari Kongo berpandangan lain. Menurutnya, tradisi kuno di Afrika
menganggap tangan seharusnya digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang
baik, sementara kaki sebaliknya. Menurut pepatah kuno Kongo, Mooko mu
tunga, malu mu diatikisa (tangan untuk membangun, kaki untuk
menghancurkan). Saat ini capoeira telah dipelajari hampir di seluruh
dunia, dari Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke
Australia. Di Negara Indonesia, sama seperti di negara-negara yang lain,
kemungkinan Capoeira akan semakin berkembang.
Nah, sekian informasi mengenai Sejarah Asal Usul Bela Diri Capoeira,
mudah-mudahan apa yang telah dijelaskan diatas dapat menambah wawasan
dan pengetahuan kita tentang bela diri Capoeira tersebut.
sumber : http://intipsejarah.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-asal-usul-bela-diri-capoeira.html
0 komentar:
Posting Komentar